Kamis, 10 Mei 2012

Laporan Praktikum Mikrobiologi - Mikroskop


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM-MIKROSKOP

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
MIKROSKOP





NAMA : ERIK ANGGA SAPUTRA

NPM : E1C011025

PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2011

BAB 1
PENDAHULUAN
1.2       Latar Belakang
   Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.
Kebanyakkan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm, berkekuatan kering tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X). Objektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran: 5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata.
            Bagian-bagian mikroskop terdiri atas:
Ø  Lensa Okuler   :  biasanya memiliki 2 buah lensa  dengan perbesaran masing-masing 6X dan 10X,
Ø  Lensa Objektif            :  susunan lensa yang biasanya memiliki 3 lensa dengan perbesaran masing-masing 10X,40X,dan 100X,tapi ada juga yang menggunakan lensa dengan perbesaran 4X.
Ø  Revolver          :  atau penukar objek penukar,berfungsi untukmengganti-ganti lensa objektif
Ø  Tubus              :  penghubung lensa
Ø  Meja Sendian  :  terdapat 2 penjepit untukmemegang kaca objek
Ø  Kondensor      :  untuk mdnurunkan cahaya
Ø  Diafragma Iris :  untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk
Ø  Cermin                        :  untuk mengarahkan cahaya
Ø  Kaki Mikroskop,

BAB II
TINJAUAN  PUSTAKA
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Purba, 1999).
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut gagang putar (Volk, 1984).
Bila kita ingin perbesaran sudut yang lebih besar daripada pembesaran kaca pembesar, oleh karena itu keberadaan mikroskop sangat diperlukan. Benda O yang akan diteliti diletakkan pada titik fokus pertama F dari lensa objektif, yang membentuk bayangan nyata dan diperbesar yaitu I. Bayangan ini terletak tepat pada titik fokus pertama F1 dari okuler yang membentuk bayangan semu dari I pada I

BAB  III   
METODELOGI

3.1       Waktu Dan Tempat
            Waktu :  Senin,26 september 2011
                           Jam 12,00 sd 14,00 wib
            Tempat:  Laboratium Agronomi
3.2       Alat Dan Bahan
ð  Mikroskop
ð  Kaca preparat
ð  Alat tulis
ð  Hydrilla verticillata
3.2       Cara Kerja
w  Sediakan alat dan bahan
w  Letakkan hidrila pada kaca preparat
w  Masukkan kaca preparat pada meja sediaan,lalu jepit
w  Stel jarak antara lensa dengan preparat agar objek yang diamati bisa terlihat dengan jelas,cara penyetelannya cukup dengan memutar sekrum penggerak kasar dan halus
w  Catat hasil praktikum dan simpulkan


BAB IV
 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1       HASIL PENGAMATAN
            Gambar dengan perbesaran  4 x 10 kali



Gambar dengan perbesaran  10 x 10 kali



Gambar dengan perbesaran   40 x 10 kali



4.2       Pembahasan
            Semakin besar pembesaran yang di gunakan dalam penggunaan mikroskop maka gambar yang di dapat juga akan semakin jelas,tapi ruang panjangnya semakin sempit dengan kata lain objek yang diamati tidak senuanya terlihat.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
2. Sel tumbuhan memiliki bentuk dinding sel tetap yang terdiri dari selulosa.
3. Sel adalah satuan massa protoplasma yang terbungkus di dalam suatu selaput, yang dikenal sebagai membran plasma, dan sering terbungkus oleh suatu dinding yang dapat dikatakan tahan lama.
4. Sel terdiri atas sitoplasma, membran sel, dan organel-organel yang ada di dalam sitoplasma.
5.2 Saran
Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum kali ini waktu yang telah ditetapkan digunakan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Selain itu kerja sama antara asisten dengan praktikan harus ditingkatkan, terutama dalam membimbing praktikan agar praktikan dapat dengan benar dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya.1996. Sains Biologi. Ganesa Exact. Bandung.
Purba, M dan kawan-kawan. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta.
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Yekti, S. 1994. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Winatasasmita, Djamhur. 1986. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan. Universitas Indonesia. Jakarta.
Sowasono, Haddy. 1987. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.
Anshory, I. 1984. Biologi umum. Genesa Exact. Bandung.
Pramesti, Hening Tjaturina. 2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam. Banjarbaru

Tidak ada komentar: