Nama :
ERIK ANGGA SAPUTRA
NPM : E1C0111025
Prodi : Peternakan
Judul : Pemisahan Kasien Dari Susu Sapi
Hari/Tanggal :
Selasa, 14 Mei 2012, 14.00-15.40
Nama Coass : 1. Sukriyamto
2. Sri Maryati
Lubis
Kelompok :
1 ( satu )
LABORATURIUM T.I.P
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
Susu merupakan bahan pangan yang memiliki komponen
spesifik seperti lemak susu, kasein (protein susu, dan laktosa (karbohidrat
susu). Seperti halnya asam amino, protein
susu (kasein) juga bersifat amfoter. Protein dalam susu mencapai 3,25%.
Struktur primer terdiri dari rantai polipeptida dari asam-asam amino yang
disatukan ikatan-ikatan peptida (peptida linkages). Protein juga memiliki pH
isoelektrik tertentu. pH isoelektrik merupakan suati nilai pH dimana jumlah
muatan listrik positif sama dengan muatan negatifnya. Pada pH tersebut, protein
tidak bermuatan positif maupun negatif, sehingga dapat membentuk agregat
(gumpalan-gumpalan yang keruh) dan mengendap, karena sebagian protein
menunjukkan kelarutan yang minimal pada pH isolektriknya. Sifat inilah yang
akan digunakan untuk memisahkan atau mengisolasi kasein dari susu. Protein
susu memiliki protein-protein spesifik. Salah satunya adalah kasein. Kasein
merupakan komponen terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein. kadar
kasein pada protein susu mencapai 80%. Kasein terdiri atas beberapa fraksi
seperti alpha-casein, beta casein, dan kappa-casein. Kasein merupakan salah
satu komponen organik yang melimpah dalam susu bersama dengan lemak dan
laktosa. Kasein merupakan protein konjugasi antara protein dengan fosfat
membentuk fosfoprotein. Kasein berupa serbuk amorf warna putih. Dalam
kaseintidak hanya terdiri dari zat-zat organik, melainkan mengandung juga zat
anorganil seperti kalsium, fosfor, dan magnesium. Dalam keadaan murni, kasein
berwarna putih seperti salju, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa yang khas.
Kasein murni tidak larut dalam air dingin dan garam netral. Kasein terdispersi
dalam air panas, basa, dan garam basa seperti natrium asetat, dan natrium
oksalat.
Kasein dapat diendapkan oleh asam, enzim rennet, dan
alkohol. Selain penambahan asam, pengendapan kasein susu juga dilakukan dengan
penambahan renin, yaitu suatu enzim proteolitik yang diperoleh dari induk sapi
betina. oleh karena itu, susu dapat dikoagulasikan (digumpalkan) oleh asam yang
terbentuk di dalam susu sebagai aktivitas dari mikroba. Kasein
digunakan untuk sumber protein dalam tubuh. Sebagai suplai asam-asam amino
essential.Secara komersial digunakan untuk bahan perekat, pelindung lapisan
kertas, dan plastik kasein. selain itu pencernaan kasein di dalam tubuh sangat
lambat, sehingga dapat mencegah penyusutan otot lebih baik daripada whey
protein.
1.2 Tujuan Praktikum
Untuk memisahkan kasein yang
terdapat dalam susu sapi murni
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Susu terdiri dari tiga
komponen utama yaitu air, lemak dan protein. Disamping itu susu adalah bahan
makanan yang sempurna karena mengandung protein, lemak, karbohidrat (laktosa),
vitamin, dan garam anorganik. Dalam susu terdapat fosfat baik sebagai protein
maupun sebagai ion posfat anoorganik.
Kesegaran susu dapat ditandai dengan masih aktifnya enzim-enzim yang terdapat
didalamnya, diantaranya amylase, lipase, peroksidase, katalase, dan sebagainya (Tim Dosen Biokimia, 2001).
Protein menyediakan amino
yang penting untuk tubuh dan digunakan sebagai pondasi untuk pembentukan otot,
tetapi tidak semua protein sama. Protein yang terbesar dalam susu adalah kasein
dan whey. Kedua protein susu ini sama-sama sumber asam amino
essensial yang sempurna, tetapi mereka berbeda dalam satu aspek yang penting, whey adalah
protein yang cepat dicerna dan kasein adalah protein yang lambat dicerna.(Anna
Pudjianti.
1999)
Kasein berasal dari bahasa latin yaitu Caseine yang
berasal dari kata Caesus yaitu keju. Kasein adalah zat yang digunakan sebagai
stabilisator emulsi air susu. Kasein merupakan proteida fosfor yang dijumpai
dalam endapan koloida air susu. Kasein merupakan hasil pengolahan susu yang
larut dalam larutan alkali dan asam pekat, mengendap dalam asam lemak serta
tidak larut dalam air (Silalahi, Jansen.2006)
Kasein merupakan komponen
protein terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein. Kadar protein pada protein susu mencapai 80%.
Kasein ini terdiri dari beberapa fraksi seperti alpha-casein, betha caseindan kappa-casein. Kasein merupakan salah satu komponen organic yang
berlimpah dalam susu bersama lemak dan laktosa (Shiddieqy, 2004).
Kegunaan dari ammonium
sulfat untuk perpisahan protein adalah untuk mempercepat dalam menghubungkan
klasifikasi dari albumin dan globulin. Sodium sulfat lebih sesuai untuk
memisahkan analitik dari plasma protein (Cantarow
and Schepartz, 1963).
BAB III
METODELOGI
3.1 Alat Dan Bahan :
1. Gelas piala
2. Pipet tetes
3. Pengaduk
4. Erlenmeyer
5. Gelas ukur
6. Pembakar spirtus
7. Kasa asbes
8. Penyangga kaki tiga
9. Corong
10.
Susu sapi murni
11.
Aquades
12.
HCl 10%
13.
Etanol 95%
14.
Eter
3.2 Cara kerja :
1. Dimasukkan
200ml susu sapi kedalam gelas piala 500ml.
2. Ditambahkan
aquadest dengan volume yang sama, diaduk hingga merata.
3. Diteteskan
HCl 10% sedikit demi sedikit yang disertai pengadukan dan
dalam
Keadaan panas (kurang lebih 3-5ml).
4. Diteruskan
penambahan sampai terbentuk endapan (tahu susu/curd).
5. Didiamkan
hingga endapan terbentuk sempurna, sampai cairan supernatant yang ada dibagian
atas menjadi jernih.
6. Dipisahkan
endapan dan saring dengan menggunakan corong kemudian keringkan dengan
menekan-nekan diantara dua lapisan kertas saring.
7. Endapan
yang dihasilkan ditambah etanol 95% secukupnya, aduk dan saring kembali.
8. Selanjutnya
kedalam endapan ditambahkan eter secukupnya, aduk dan panaskan.
9. Disaring
endapan dan biarkan eter menguap.
10. Endapan
yang dihasilkan adalah kasein, kasein dapat digunakan dalam uji protein.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
No.
|
Uraian
|
Bobot (Gram)
|
1
|
Bobot Kertas Saring Mula-mula (a)
|
1.16 gram
|
2
|
Bobot Kertas Saring + Kasien (b)
|
4,853 gram
|
3
|
Bobot Sampel (Kasien)
|
3,693 gram
|
4
|
Redemen Kasien
|
0,147 gram
|
4.2 Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi kasein dari
susu. Dalam percobaan ini digunakan susu bubuk. Isolasi kasein dapat dilakukan
dengan pengasaman. Dalam percobaan dilakukan isolasi kasein dengan cara
pengasaman yaitu dengan menambahkan asam asetat glacial.
Susu
merupakan system koloid yang system terdispersi dan pendispersinya adalah zat
cair (emulsi). Sistem ini tidak terlalu stabil tetapi pada susu, system koloid
ini distabilkan dengan adanya kasein sebagai emulgator. Langkah pertama adalah
dengan memanaskan susu sebanyak 100 ml hingga suhu 40°C, pemanasan hanya
dilakukan sampai suhu 40°C, dengan tujuan agar tidak merusak kandungan air susu
yang lain yaitu tritofan, serina dan treonina, setelah mencapai 40°C, air susu
diangkat dan ditambahkan tetes demi tetes asam asetat glacial sebanyak 1 ml
sambil terus diaduk dan lama kelamaan terbentuk endapan putih. Endapan ini
adalah kasein, selanjutnya endapan ini dipisahkan dari filtratnya dengan
menyaringnya. Endapan berupa padatan/ serbuk putih, sedangkan filtrate berupa
cairan jenuh berwarna agak kuning. Filtrat ini selanjutnya disimpan untuk
percobaan identifikasi kasein
Langkah selanjutnya adalah melarutkan endapan dalam 50
ml alcohol 95%, kemudian mendekantasinya, lalu mengulangi langkah ini dengan
menggunakan 50 ml etanol:eter = 1:1. Lalu ditambah lagi 50 ml eter;alcohol dan
disaring, lalu dicuci dengan 50 ml eter. Rangkaian proses ini bertujuan untuk
memurnikan kasein yang diperoleh dari komponen-komponen susu yang lain. Setelah
disaring, kasein yang diperoleh dikeringkan dan setelah kering ditimbang.
Perhitungan :
Bobot Kertas Saring Mula-mula (a) 1,16 gram
Bobot Kertas Saring + Kasien (b) 4,853 gram
Bobot Sampel (Kasien) 4,853 gram
1,16 gram _
3,693
gram
Rendemen Kasien
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah diujikan, maka dapat
disimpulkan bahwa :
Ø Tujuan
dari percobaan adalah mengisolasi kasein dari susu
Ø Kasein
dapat diisolasi dengan cara hidrolisis kimiawi, baik dengan
Ø pengasaman,
penambahan basa maupun enzim secara sempurna
Ø Hidrolisis
kasein dengan asam tidak dilakukan pada suhu tinggi, hanya dilakukan hingga
suhu 40°C saja agar komponen air susu yang
lain tidak rusak
Ø Kasein
yang diperoleh berwarna putih dengan massa 6,0912 gram
Ø Kadar
kasein dalam 100 ml air susu adalah 6,0912 mg/ml
Ø Fungsi
penambahan alcohol 95% adalah untuk memurnikan kasein dari komponen susu yang
lain
5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, waktu yang
telah disediakan dimanfaatkan dengan sebaik baiknya, agar data yang diperoleh
akurat,,
Daftar Pustaka
Tim Dosen Praktikum Biokimia. 2011. Petunjuk Praktikum Biokimia. P.MIPA : UNS Press
Anna, Pudjianti. 1999. Dasar-Dasar
Biokimia. Jakarta : UI Press
Silalahi, Jansen.2006.Makanan Fungsional.Kanisius:
Jogjakarta
Shiddieqy, 2004.Biokimia Untuk Universitas.Jakarta : UI Prees
Anonim. 2010. Mengenal Susu dan Manfaatnya. Online (Http://Kumpulan
info/sehat/artikelkesehatan.html). Diaksesnpada tanggal 20 Mei 2012 22:25 WIB .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar