Selasa, 22 Mei 2012

Laporan Praktikum Biokimia - Pemisahan Kasien Dari Susu Sapi


 LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA


Nama                         : ERIK ANGGA SAPUTRA
NPM                          : E1C0111025
Prodi                          : Peternakan
Judul                          : Pemisahan Kasien Dari Susu Sapi
Hari/Tanggal               : Selasa, 14 Mei 2012, 14.00-15.40
Nama Coass               : 1. Sukriyamto
       2. Sri Maryati Lubis
Kelompok                 : 1 ( satu )


LABORATURIUM T.I.P
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012




BAB 1

PENDAHULUAN

Susu merupakan bahan pangan yang memiliki komponen spesifik seperti lemak susu, kasein (protein susu, dan laktosa (karbohidrat susu). Seperti halnya asam amino, protein susu (kasein) juga bersifat amfoter. Protein dalam susu mencapai 3,25%. Struktur primer terdiri dari rantai polipeptida dari asam-asam amino yang disatukan ikatan-ikatan peptida (peptida linkages). Protein juga memiliki pH isoelektrik tertentu. pH isoelektrik merupakan suati nilai pH dimana jumlah muatan listrik positif sama dengan muatan negatifnya. Pada pH tersebut, protein tidak bermuatan positif maupun negatif, sehingga dapat membentuk agregat (gumpalan-gumpalan yang keruh) dan mengendap, karena sebagian protein menunjukkan kelarutan yang minimal pada pH isolektriknya. Sifat inilah yang akan digunakan untuk memisahkan atau mengisolasi kasein dari susu. Protein susu memiliki protein-protein spesifik. Salah satunya adalah kasein. Kasein merupakan komponen terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein. kadar kasein pada protein susu mencapai 80%. Kasein terdiri atas beberapa fraksi seperti alpha-casein, beta casein, dan kappa-casein. Kasein merupakan salah satu komponen organik yang melimpah dalam susu bersama dengan lemak dan laktosa. Kasein merupakan protein konjugasi antara protein dengan fosfat membentuk fosfoprotein. Kasein berupa serbuk amorf warna putih. Dalam kaseintidak hanya terdiri dari zat-zat organik, melainkan mengandung juga zat anorganil seperti kalsium, fosfor, dan magnesium. Dalam keadaan murni, kasein berwarna putih seperti salju, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa yang khas. Kasein murni tidak larut dalam air dingin dan garam netral. Kasein terdispersi dalam air panas, basa, dan garam basa seperti natrium asetat, dan natrium oksalat.
Kasein dapat diendapkan oleh asam, enzim rennet, dan alkohol. Selain penambahan asam, pengendapan kasein susu juga dilakukan dengan penambahan renin, yaitu suatu enzim proteolitik yang diperoleh dari induk sapi betina. oleh karena itu, susu dapat dikoagulasikan (digumpalkan) oleh asam yang terbentuk di dalam susu sebagai aktivitas dari mikroba. Kasein digunakan untuk sumber protein dalam tubuh. Sebagai suplai asam-asam amino essential.Secara komersial digunakan untuk bahan perekat, pelindung lapisan kertas, dan plastik kasein. selain itu pencernaan kasein di dalam tubuh sangat lambat, sehingga dapat mencegah penyusutan otot lebih baik daripada whey protein.

1.2 Tujuan Praktikum
Untuk memisahkan kasein yang terdapat dalam susu sapi murni



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


Susu terdiri dari tiga komponen utama yaitu air, lemak dan protein. Disamping itu susu adalah bahan makanan yang sempurna karena mengandung protein, lemak, karbohidrat (laktosa), vitamin, dan garam anorganik. Dalam susu terdapat fosfat baik sebagai protein maupun sebagai ion posfat  anoorganik. Kesegaran susu dapat ditandai dengan masih aktifnya enzim-enzim yang terdapat didalamnya, diantaranya amylase, lipase, peroksidase, katalase, dan sebagainya (Tim Dosen Biokimia, 2001).

Protein menyediakan amino yang penting untuk tubuh dan digunakan sebagai pondasi untuk pembentukan otot, tetapi tidak semua protein sama. Protein yang terbesar dalam susu adalah kasein dan whey. Kedua protein susu ini sama-sama sumber asam amino essensial yang sempurna, tetapi mereka berbeda dalam satu aspek yang penting, whey adalah protein yang cepat dicerna dan kasein adalah protein yang lambat dicerna.(Anna Pudjianti. 1999)

Kasein berasal dari bahasa latin yaitu Caseine yang berasal dari kata Caesus yaitu keju. Kasein adalah zat yang digunakan sebagai stabilisator emulsi air susu. Kasein merupakan proteida fosfor yang dijumpai dalam endapan koloida air susu. Kasein merupakan hasil pengolahan susu yang larut dalam larutan alkali dan asam pekat, mengendap dalam asam lemak serta tidak larut dalam air (Silalahi, Jansen.2006)

Kasein merupakan komponen protein terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein. Kadar protein pada protein susu mencapai 80%. Kasein ini terdiri dari beberapa fraksi seperti alpha-casein, betha caseindan kappa-casein. Kasein merupakan salah satu komponen organic yang berlimpah dalam susu bersama lemak dan laktosa (Shiddieqy, 2004).

Kegunaan dari ammonium sulfat untuk perpisahan protein adalah untuk mempercepat dalam menghubungkan klasifikasi dari albumin dan globulin. Sodium sulfat lebih sesuai untuk memisahkan analitik dari plasma protein (Cantarow and Schepartz, 1963).



BAB III

METODELOGI

3.1 Alat Dan Bahan     :

1.       Gelas piala
2.       Pipet tetes
3.       Pengaduk
4.       Erlenmeyer
5.       Gelas ukur
6.       Pembakar spirtus
7.       Kasa asbes
8.       Penyangga kaki tiga
9.       Corong
10.     Susu sapi murni
11.     Aquades
12.     HCl 10%
13.     Etanol 95%
14.     Eter

3.2 Cara kerja     :

1.       Dimasukkan 200ml susu sapi kedalam gelas piala 500ml.
2.       Ditambahkan aquadest dengan volume yang sama, diaduk hingga merata.
3.       Diteteskan HCl 10% sedikit demi sedikit yang disertai pengadukan dan  
         dalam Keadaan panas (kurang lebih 3-5ml).
4.       Diteruskan penambahan sampai terbentuk endapan (tahu susu/curd).
5.       Didiamkan hingga endapan terbentuk sempurna, sampai cairan supernatant yang ada dibagian atas menjadi jernih.
6.       Dipisahkan endapan dan saring dengan menggunakan corong kemudian keringkan dengan menekan-nekan diantara dua lapisan kertas saring.
7.       Endapan yang dihasilkan ditambah etanol 95% secukupnya, aduk dan saring kembali.
8.       Selanjutnya kedalam endapan ditambahkan eter secukupnya, aduk dan panaskan.
9.       Disaring endapan dan biarkan eter menguap.
10.     Endapan yang dihasilkan adalah kasein, kasein dapat digunakan dalam uji protein.



BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan

No.
Uraian
Bobot (Gram)
1
Bobot Kertas Saring Mula-mula (a)
1.16 gram
2
Bobot Kertas Saring + Kasien (b)
4,853 gram
3
Bobot Sampel (Kasien)
3,693 gram
4
Redemen Kasien
0,147 gram














4.2 Pembahasan

            Percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi kasein dari susu. Dalam percobaan ini digunakan susu bubuk. Isolasi kasein dapat dilakukan dengan pengasaman. Dalam percobaan dilakukan isolasi kasein dengan cara pengasaman yaitu dengan menambahkan asam asetat glacial.
           Susu merupakan system koloid yang system terdispersi dan pendispersinya adalah zat cair (emulsi). Sistem ini tidak terlalu stabil tetapi pada susu, system koloid ini distabilkan dengan adanya kasein sebagai emulgator. Langkah pertama adalah dengan memanaskan susu sebanyak 100 ml hingga suhu 40°C, pemanasan hanya dilakukan sampai suhu 40°C, dengan tujuan agar tidak merusak kandungan air susu yang lain yaitu tritofan, serina dan treonina, setelah mencapai 40°C, air susu diangkat dan ditambahkan tetes demi tetes asam asetat glacial sebanyak 1 ml sambil terus diaduk dan lama kelamaan terbentuk endapan putih. Endapan ini adalah kasein, selanjutnya endapan ini dipisahkan dari filtratnya dengan menyaringnya. Endapan berupa padatan/ serbuk putih, sedangkan filtrate berupa cairan jenuh berwarna agak kuning. Filtrat ini selanjutnya disimpan untuk percobaan identifikasi kasein
            Langkah selanjutnya adalah melarutkan endapan dalam 50 ml alcohol 95%, kemudian mendekantasinya, lalu mengulangi langkah ini dengan menggunakan 50 ml etanol:eter = 1:1. Lalu ditambah lagi 50 ml eter;alcohol dan disaring, lalu dicuci dengan 50 ml eter. Rangkaian proses ini bertujuan untuk memurnikan kasein yang diperoleh dari komponen-komponen susu yang lain. Setelah disaring, kasein yang diperoleh dikeringkan dan setelah kering ditimbang.



Perhitungan :
Bobot Kertas Saring Mula-mula (a)                          1,16 gram       
Bobot Kertas Saring + Kasien (b)                             4,853 gram
Bobot Sampel (Kasien)                                             4,853 gram
                                                                                   1,16 gram  _
                                                                                  3,693 gram
Rendemen Kasien                                                     





BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
         

Dari praktikum yang telah diujikan, maka dapat disimpulkan bahwa :

Ø Tujuan dari percobaan adalah mengisolasi kasein dari susu
Ø Kasein dapat diisolasi dengan cara hidrolisis kimiawi, baik dengan
Ø pengasaman, penambahan basa maupun enzim secara sempurna
Ø Hidrolisis kasein dengan asam tidak dilakukan pada suhu tinggi, hanya dilakukan hingga suhu 40°C saja agar komponen air susu yang lain tidak rusak
Ø Kasein yang diperoleh berwarna putih dengan massa 6,0912 gram
Ø Kadar kasein dalam 100 ml air susu adalah 6,0912 mg/ml
Ø Fungsi penambahan alcohol 95% adalah untuk memurnikan kasein dari komponen susu yang lain




     5.2 Saran

          Sebaiknya dalam melakukan praktikum, waktu yang telah disediakan dimanfaatkan dengan sebaik baiknya, agar data yang diperoleh akurat,,


















Daftar Pustaka


Tim Dosen Praktikum Biokimia. 2011. Petunjuk Praktikum Biokimia. P.MIPA : UNS Press
Anna, Pudjianti. 1999. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI Press

Silalahi, Jansen.2006.Makanan Fungsional.Kanisius: Jogjakarta
Shiddieqy, 2004.Biokimia Untuk Universitas.Jakarta : UI Prees
Anonim. 2010. Mengenal Susu dan Manfaatnya. Online (Http://Kumpulan info/sehat/artikelkesehatan.html). Diaksesnpada tanggal 20 Mei 2012 22:25 WIB .

Tidak ada komentar: