LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
Nama :
ERIK ANGGA SAPUTRA
NPM : E1C0111025
Prodi : Peternakan
Judul : Identifikasi
Karbohidrat
Hari/Tanggal :
Selasa, 14 Mei 2012, 14.00-15.40
Nama Coass : 1. Sukriyanto
2. Sri Maryati
Lubis
Kelompok :
1 ( satu )
LABORATURIUM T.I.P
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbohidrat sangat akrab dengan kehidupan
manusia. Karena ia adalah sumber energi
utama manusia. Contoh makanan sehari-hari yang mengandung karbohidrat adalah
pada tepung, gandum, jagung, beras, kentang, sayur-sayuran dan lain sebagainya.
Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton polihidroksil atau turunannya. selian itu, ia juga disusn oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. Rumus itu membuat para ahli kimia zaman dahulu menganggap karbohidrat adalah hidrat dari karbon. Karbohidrat, berdasarkan massa, merupakan kelas biomolekul yang paling melimpah di alam. Rumus empiris karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut: Cm(H2O)n atau (CH2O). Tetapi ada juga karbohidrat yang mempunyai rumus empiris tidak seperti rumus diatas, yaitu deoksiribosa, deoksiheksosa dan lain- lain Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan Oksigen (O). Perbandingan antara hydrogen dan oksigen pada umumnya adalah 2:1 seperti halnya dalam air; oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn. Hanya heksosa (6-atom karbon), serta pentosa (5-atom karbon), dan polimernya memegang perana penting dalamilmugizi.
Lebih lazimnya dikenal sebagai gula.
Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton polihidroksil atau turunannya. selian itu, ia juga disusn oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. Rumus itu membuat para ahli kimia zaman dahulu menganggap karbohidrat adalah hidrat dari karbon. Karbohidrat, berdasarkan massa, merupakan kelas biomolekul yang paling melimpah di alam. Rumus empiris karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut: Cm(H2O)n atau (CH2O). Tetapi ada juga karbohidrat yang mempunyai rumus empiris tidak seperti rumus diatas, yaitu deoksiribosa, deoksiheksosa dan lain- lain Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan Oksigen (O). Perbandingan antara hydrogen dan oksigen pada umumnya adalah 2:1 seperti halnya dalam air; oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn. Hanya heksosa (6-atom karbon), serta pentosa (5-atom karbon), dan polimernya memegang perana penting dalamilmugizi.
Lebih lazimnya dikenal sebagai gula.
karbohidrat merupakan produk akhir utama
penggabungan fotosintetik dari karbon anorganik (CO2) ke dalam zat hidup.
Karbohidrat bertindak sebagai sumber karbon untuk sintesis biomolekul lain dan
sebagai bentuk cadangan polimerik dari energi. Karbohidrat juga dapat
didefinisan sebagai polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan derivatnya.
Suatu karbohidtrat merupakan suatu aldehid (-CHO) jika oksigen karbonil
berkaitan dengan suatu atom karbon terminal, dan suatu keton (=C=O) jika
olsigen karbonil berikatan sengan suatu karbon terminal. Dalam alam,
karbohidrat terdapat dalam monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Karbohidrat mempunyai peranan
penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna,
tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk
mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan
mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein.
Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan karbon dioksida untuk menghasilkan energi
C6H12O6 ——> 2C2H5OH + 2CO2 + energi Beberapa turunan karbohidrat yang penting adalah glulosa, fruktosa dan Deosiribosa. Glukosa disebut juga gula anggur karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena terdapat dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi kekanan. Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen. Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak. terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa.
Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan karbon dioksida untuk menghasilkan energi
C6H12O6 ——> 2C2H5OH + 2CO2 + energi Beberapa turunan karbohidrat yang penting adalah glulosa, fruktosa dan Deosiribosa. Glukosa disebut juga gula anggur karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena terdapat dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi kekanan. Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen. Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak. terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Biomolekul
karbohidrat merupakan golongan utama bahan organik, dan ditemukan pada semua
bagian sel, terutama pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan paling banyak mengandung
karbohidrat, 50-80% bobot kering sel yaitu karbohidrat selulosa. Karbohidrat
juga merupakan komponen gizi utama bahan makanan yang berenergi lebih tinggi
dari biomolekul lain. Satu makromolekul karbohidrat adalah satu polimer alam
yang dibangun oleh monomer polisakarida. Kedudukan karbohidrat sangatlah
penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber
kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah
penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya mengubah
karbohirat (glukosa) menjadi alkohol dan karbondioksida untuk menghasilkan
energi. (Hawab, HM. 2004).
Karbohidrat
sebenarnya merupakan nama umum senyawa-senyawa kimiawi berupa bentuk hidrat
dari karbon dan secara empiris mempunyai rumus umum (CH2O)n. Salah satu
perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya,
diantaranya monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida.
Berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat penghidrolisa karbohidrat dibagi
dalam 4 kelompok utama :
1. Monosakarida
Karbohidrat yang tidak
dapat dihidrolisa menjadi senyawa yang lebih sederhana terdiri dari satu
gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang terdapat di dalam tubuh ialah
glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2. Disakarida
Senyawa yang terbentuk
dari gabungan 2 molekul atau lebih monosakarida. Contoh disakarida ialah
sukrosa, maltosa dan laktosa.
3. Glikosida
Senyawa yang terdiri
dari gabungan molekul gula dan molekul non gula.
4. Polisakarida
Semua jenis karbohidrat
baik mono, di maupun polisakarida akan berwarna merah. Apabila larutannya
(dalam air) dicampur dengan beberapa tetes larutan alpha naphtol dan kemudian
dialirkan pada asam sulfat pekat dengan hati-hati sehingga tidak tercampur
(Fessenden 1986).
Warna
merah akan tampak pada bidang batas antara campuran karbohidrat dengan α
naphtol dan asam sulfat pekat. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif
adanya karbohidrat dan dikenal sebagai uji Molish (Fessenden 1986).
Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang
tersusun dari satu molekul gula berdasarkan letak gugus karbonilnya
monosakarida dibedakan menjadi : aldosa dan ketosa. Sedang kan menurut jumlah
atomnya dibedakan menjadi : triosa , tetrosa, dll. Monosakarida yang mengandung
gugus aldehid dan gugus keton dapat mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi
seperti : ferrisianida, hidrogen peroksida dan ion cupro. Pada reaksi ini gula
direduksi pada gugus karbonilnya oleh senyawa pengoksidasi reduksi. Gula
reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mareduksi. Sifat mereduksi
ini disebabkan adanya gugus hidroksi yang bebas dan reaktif. (Poedjiyadi, Anna :2006)
Polisakarida adalah polimer yang tersusun oleh
lebih dari lima belas monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu
homopolisakarida dan heteropolisakarida. Monosakarida dan disakarida mempunyai
rasa manis, sehingga disebut dengan "gula". Rasa manis ini disebabkan
karena gugus hidroksilnya,. Sedangkan Polisakarida tidak terasa manis karena
molekulnya yang terlalu besar tidak dapat dirasa oleh indera pengecap dalam
lidah (Sumardjo
Damin. 2006).
BAB
III
METEDELOGI
3.1
Alat Dan Bahan
Bahan :
Ø Glokosa
Ø Sukrosa
Ø Madu
Labah
Ø Tepung
Beras
Ø Amilum
Ø Tepung
Terigu
Ø Larutan
Feling
Ø Larutan
Benedict
Ø HCL
3 molar
Ø NaOH
3 molar
Ø Larutas
Molich
Alat :
Ø Tabung
Reaksi
Ø Corong
Ø Penjepit
Tabung Reaksi
Ø Gelas
Ukur 50 ml
Ø Gelas
Ukur 25 ml
Ø Erlemeyer
Ø Botol
Seprot
Ø Kompor
Listrik
Ø Pipet
Tetes
3.2
Cara Kerja
·
Uji Molish
-
Memasukkan 3 ml larutan kedalam tabung
& 2 tetes pereaksi molish
-
Menambahkan perlahan lahan melalui
dinding tabung reaksi sebanyak 3ml asam sulfat pekat.
-
Jika sampul mengendung karbohidrat maka
terbentuk cincin berwarna merah pada permukaan lapisan bawah. Warna merah akan
segera berubah & larutan menjadi berwarna ungu tua. Setelah didiamkan
selama 2 menit encerkan campuran tersebut dengan 5ml air. Jika didalam campuran
terdapat karbohidrat maka akan terjadi endapan berwarna ungu.
·
Uji Feling
-
Mencampurkan 2 tetes (0,05) gram sampel
dengan 2-3 ml larutan feling.
-
Memanaskan dengan penanggas air selama
2-3 menit.
-
Amati endapan yang terjadi.
-
Uji gula pereduksi dapat dilakukan
dengan meneteskan pereaksi feling panas, pada larutan karbohidrat yang
mendidih, jika terdapat gula pereduksi, warna biru pada pereaksi feling akan
hilang & endapan merah atau kuning dari akan CU2 berbentuk.
·
Uji Benedict
-
Mencampurkan sampai homogen 5ml pereaksi
benedict dengan 0,4ml
-
Mendidihkan selama 2 menit &
dibiarkan menjadi dingin
-
Jika didalam sampel tidak terdapat gula
pereduksi, larutan jernih, tetapi jika terdapat gula pereduksi, akan terbentuk
endapan Cu2O
·
Uji Hidrolisa Sukrosa
-
Memasukkan larutan 0.5 gram sukrosa
kedalam 6 ml air & masukkan larutan kedalam 3 buah tabung reaksi (Kurang
lebih 2ml)
-
Tabung reaksi 1 ditamabah larutan HCL 3
M. Tabung reaksi 2 dam 3 ditambah 2 ml air
-
Meletakkan tabung reaksi 1dan 2 diatas
penangas air selama 5 menit dan dinginkan sampai suhu kamar. Tabung reaksi ke 3
dibiarkan pada suhu kamar
-
Menambahkan 3 ml NaOH 3 M pada tabung 1
-
Menabahkan 3 air pada tabung 2 dan 3
-
Setiap tabung di bagi menjadi dua bagian
yang sama (terdapat tabung 1A,1B,2A,2B,3A dan 3B)
-
Tabung label A ditambah dengan preaksi
benedict, sedangkan tabung label B ditambah preaksi seliwanoff
-
Meletakan semua tabung reaksi diatas
pengangas air selam 5 menit, amati dan
catat fakta yang diperoleh
·
Uji Hidrolisa Pati
-
Memasukan larutan pati (masing masing 2
ml) kedalam 3 tabung reaksi (beri lebel 1 2 dan 3)
-
Tabung reaksi 1 ditambah dengan 2 ml
larutan HCL 3 M. Tabung reaksi 2 dan 3 ditambah dengan 2 ml air
-
Meletakan tabung reaksi 1 dan 2 di atas
pengangas air selama 5 menit, dan didinginkan sampai suhu kamar. Tabung reaksi
3 biarkan pada suhu kamar.
-
Menambahkan 3 ml larutan NaOH 3 M pada
tabung 1. Tambahan 3 ml air pada tabung 2 dan 3. Lakukan uji iodine terhadap
ketiga tabung reaksi
-
Memasukan 5 ml preaksi i2O3 pada ketiga larutan dalam tabung reaksi dan
amati fakta yang terjadi.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Uji Pengenalan Karbohidrat
No
|
Nama Bahan
|
Warna yang
Terbentuk
|
Uji Molish
|
||
1
|
Glukosa
|
Hitam
|
2
|
Fruktosa
|
Hitam
|
3
|
Sukrosa
|
Hitam
|
4
|
Madu
Lebah
|
Coklat Tua
|
5
|
Susu
|
Ungu
|
6
|
Tepung
Meizena
|
Coklat Tua
|
7
|
Tepung
Beras
|
Hitam
|
8
|
Tepung
Terigu
|
Ungu
|
9
|
Amilum
|
Merah Muda
|
4.2 Uji Pengenalan
Monosakarida
No
|
Nama Bahan
|
Warna yang
Terbentuk
|
|
Benedict
|
Fehling
|
||
1
|
Glukosa
|
Jernih
(tidak ada endapan)
|
Biru
Muda
|
2
|
Fruktosa
|
Jernih
(tidak ada endapan)
|
Biru
Muda
|
3
|
Sukrosa
|
Jernih
(tidak ada endapan)
|
Biru
Muda
|
4
|
Madu
Lebah
|
Biru
Kehijauan
|
Putih
|
5
|
Susu
|
Biru
Pekat
|
Biru
Pekat
|
6
|
Tepung
Meizena
|
Biru
Pekat
|
Biru
Muda
|
7
|
Tepung
Beras
|
Biru
Pekat (endapan)
|
Biru
Muda
|
8
|
Tepung
Terigu
|
Biru
Pekat (endapan)
|
Biru
Muda
|
4.3 Uji
Pengenalan Disakarida Dan Polisakarida
4.3.1 Hidrolisis Sukrosa
Nama Bahan
|
Hasil Pengamatan
|
||
Tabung Reaksi 1
|
Tabung Reaksi 2
|
Tabung Reaksi 3
|
|
Sukrosa
|
Berwarna jernih (tidak ada endapan)
|
Berwarna Biru(tidak ada endapan)
|
Berwarna Biru Pekat (tidak ada endapan)
|
4.3.2 Hidrolisis Pati
Nama Bahan
|
Hasil Pengamatan
|
||
Tabung Reaksi 1
|
Tabung Reaksi 2
|
Tabung Reaksi 3
|
|
Pati
|
Berwarna Biru Tua
(ada endapan)
|
Berwarna Biru Muda (ada endapan)
|
Berwarna Biru Muda (ada endapan)
|
4.4
Pembahasan
Pada praktikum indentifikasi yang telah dilakukan maka :
Uji
Molisch adalah uji umum untuk karbohidrat. Pereaksi molisch yang terdiri dari
α-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural tersebut membentuk senyawa
kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dehidrasi asam sulfat pekat
terhadap karbohidrat. Uji tersebut bukan uji spesifik untuk karbohidrat,
walalupun hasil reaksi yang negatif menunjukkan bahwa larutan yang diperiksa
tidak mengandung karbohidrat. Warna ungu kemerah-merahan menyatakan reaksi
positif, sedangkan warna hijau adalah negatif. Glukosa, fruktosa, sukrosa,
laktosa, maltosa, dan pati termasuk senyawa karbohidrat yang seluruhnya
menghasilkan cincin ungu kecoklatan pada reaksinya dengan pereaksi Molisch.
Pada
uji fehling aldehid mereduksi laruTan fehling menghasilkan endapan Cu2O, yang
berwarna kuning atau merah.
Uji Benedict didasari oleh larutan tembaga alkalis yang
akan direduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas dengan
membentuk kuprooksida yang berwarna. Gula pereduksi beraksi dengan pereaksi
menghasilkan endapan merah bata (Cu2O). Pada gula pereduksi terdapat gugus
aldehida dan OH laktol. Gugus OH laktol adalah OH yang terikat pada atom C
pertama yang menentukan karbohidrat sebagai gula pereduksi atau bukan.
Pada sukrosa, walaupun tersusun oleh glukosa dan
fruktosa, namun atom karbon anomerik keduanya saling terikat, sehingga pada
setiap unit monosakarida tidak lagi terdapat gugus aldehida atau keton yang
dapat bermutarotasi menjadi rantai terbuka, hal ini menyebabkan sukrosa tak
dapat mereduksi pereaksi benedict
Pada pati, sekalipun terdapat glukosa rantai
terbuka pada ujung rantai polimer, namun konsentrasinya sangatlah kecil,
sehingga warna hasil reaksi tidak tampak oleh penglihatan
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil
percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
·
Karbohidrat dapat diidentifikasi
oleh pereaksi molisch.
·
Pada uji fehling aldehid mereduksi
larulan fehling menghasilkan endapan
Cu2O, yang berwarna kuning atau merah.
·
Uji benedict positif terhadap glukosa,
fruktosa, Sukrosa.
·
Pada Sukrosa setiap unit monosakarida
tidak lagi terdapat gugus aldehida atau keton yang dapat bermutarotasi menjadi
rantai terbuka, hal ini menyebabkan sukrosa tak dapat mereduksi pereaksi
benedict
·
Pada pati, sekalipun terdapat
glukosa rantai terbuka pada ujung rantai polimer, namun konsentrasinya
sangatlah kecil, sehingga warna hasil reaksi tidak tampak oleh penglihatan.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan harus bisa
memanfaatkan waktu yang telah ditentuka, agar data yang diperoleh lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Hawab, HM. 2004.Pengantar Biokimia.Jakarta
: Bayu Media Publishing.
Feseenden dan
Fessenden. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta: Binarupa Aksara
Poedjiyadi, Anna dkk. 2006.Dasar-DasarBiokimia.Jakarta
: UI-Press
Sumardjo Damin. 2006. Pengantar Kimia Buku
Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran.
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran EGC
Anonim.http://jejaringkimia.blogspot.com/2009/06/analisa-kualitatif-
karbohidrat.html/diakses pada 27 Mei 2012 jam 22:18 WIB.