DISUSUN OLEH
KELOMPOK
II
ERIK
ANGGA SAPUTRA (E1C011025)
M. ANDRIANSYAH (E1C011031)
M. ANDRIANSYAH (E1C011031)
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum,
wr.wb.
Puji syukur kami panjatkan ke
Hadirat Allah Swt, karena atas Rahmat-Nya Paper Nutrisi Ternak Unggas ini yang
berjudul “pencernaan penyerapan lipid pada ternak unggas” dapat
diselesaikan.
Paper ini dibuat sebagai salah satu
landasan ilmiah dalam bidang Nutrisi Ternak serta sebagai pedoman kami untuk
mendalami ilmu dalam bidang Nutrisi ternak unggas, dimana didalamnya membahas
tentang pencernaan penyerapan lipid pada ternak unggas.
Disini kami juga mengucapkan terima
kasih kepada Dr. Ir. Yosi Fenita,Mpselaku
dosen pembimbing mata kuliah ini karena telah memberikan kesempatan bagi kami
untuk membuat paper ini semoga dengan bimbingannya bisa mempermudah kerja kami
dalam menyelesaikanya.
Paper
ini di selesaikan dalam kurung waktu kurang lebih dua minggu oleh karena itu
mungkin paper kami ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan kami
sebagai penulis mengharapkan akan kiranya memberikan tambahan pengetahuan untuk
paper yang kami buat seperti pepatah mengatakan “Tidak Ada Gading Yang Tak Retak”, maka dengan rendah hati Kami
mengharapkan kritik dan saran yang positif, guna menyempurnakan dan
mengembangkan paper ini.
Akhir kata dari rekan kami Audina
Irawati, Darmawan, Erik Angga Sapura, Jessi Desmiarti dan M. Andriansyah yang
telah turut membantu menyelesaikan paper ini, kami ucapkan terima kasih .
Bengkulu,
30 Oktober 2012
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN................................................................................................................. 1
ANATOMI……………………………………………………………………………………………………………2
LIPID......................................................................................................................................... 8
PENCERNAAN......................................................................................................................... 10
PENYERAPAN................................................................................................................... 12
PENUTUP.......................................................................................................................... 14
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................ 15
ii
PENDAHULUAN
Lipid adalah zat yang termasuk
senyawa heteroge yang terdapat dalam jaringan tanaman dan hewan, mempunyai
sifat tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organic seprti ether
klorofrom dan benzene.Salah satu kelompok yang berperan penting dalam nutrisi
adlah lemak dan minyak.lemak ataau lipid juga disusun oleh tiga unsur yaitu
C,H,O akan tetapi perbandingannya berbeda dengan karbohidrat, dimana unsur
oksigennya sedikit sedangkan unsure karbon dan hidrogennya lebih banyak. Pada
lemak C:O=8,5:1 dan H:O=16,5:1 sedangkan pada karbohidrat C:O=1:1 dan H:O=2:1.
dengan bnyak unsure Cdan H ini menyebabkan energi yang dikandung lemak lebih
tinggi dari karbohidrat ( KH ).Perkembangan dan anatomi pencernaan pada unggas terjadi pada usus halus yaitu bagian duodenum
enzim yang mencerna yaitu lipase yang berasal dari prolifase yang tidak aktiv
dan diaktivkan pada enzim polifase. enzim lipase dihasilkan oleh pancreas.. (Armstrong, Frank
B. 1995)
Pada umumnya unggas mencerna zat
zat makanan yang telah dicerna setelah masuk ke peredaran darah melalui kapiler
kapiler dalam dinding usus yang dikumpulkan didalam vena porta.Vena porta
tersebut mengangkut darah dan zat zat makanan yang telah diserap kehati dalam
perjalanannya ke jantung. Setelah makanan yang dicerna masuk melalui kapileer
kapiler hati, sebagian besar glukosa dirubah kedalam glikogen untuk disimpan
didalam hati dan otot sebagai asam asam amino dan hasil zat zat yang mengandung
nitrogen dan metabolism jaringan mengalami deaminasi pada waktu zat zat
tersebut melalui hati bagin bagian karbohidrat dapat digunakan untuk panas dan
kegangguan kegangguan energi dan bagian zat yang mengndung nitrogen diangkut ke
ginjal untuk disingkirkan. kotoran kotoran yang terserap dan saluran pencernaan
ke dalam peredaran darah diambil oleh sel sel hati pada waktu darah melalui
kapiler kapiler .zat zat makanan yang telah dicerna mengalir ke kapiler kapiler
ke linfa yang membasahi sel sel jaringan linfa berguna sebagai medium
pertukaran antara kapiler kapiler dan sel sel jaringan.(Armstrong, Frank B. 1995)
1
ANATOMI
saluran
pencernaan dapat dipandang seebagai tabung memanjang yang dimulai dari mulut
sampai anus dan pada bagian dalam dilapisi oleh mukosa. Organ pencernaan atau
digesti secara garis besar pecernaan
1. mulut
2. Esophagus
(keronhkongan)
3. Crop
(tembolok)
4. proventriculus(lambung
kelenjar)
5. Ventrikulus
6. Duodenum
7. Usus
halus
8. Ceca(usus
buntu)
9. Rectum(Usus
besar)
10. Kloaka
11. Anus
sementara organ pencernaan tambahan
terdiri dari 2 bagian antara lain :
1.
pancreas
2.
Hati
fungsi
dari masing masing organ diatas antara lain:
1. Mulut
Mulut ayam tidak memiliki lidah,
pipi, dan gigi.Langit-langitnya lunak, tetapi memiliki rahang atas dan bawah
yang menulang untuk menutup mulut. Rahang atas melekat pada tulang tengkorak
dan yang bawah bergantung. Langit-langit kertas dibagi oleh celah
sempit yang panjang di bagian tengah yang terbuka ke bagian saluran
nasal.Lubang ini dan tidak adanya langit-langit lunak menjadikan tidak mungkin
bagi burung untuk melakukan penghampaan untuk menghisap air ke dalam mulut.
Burung harus menyeduk air ke atas bila minum dan membiarkannya turun
kerongkongan oleh adanya gaya gravitasi.
2
Kedua rahang berhubungan sebagai paruh.Lidah berbentuk
seperti pisau yang memiliki permukaan kasar di bagian belakang untuk membantu
mendorong makanan ke esophagus.Seliva dengan enzim amilase disekresikan oleh
kelenjer di mulut.Namun, pakan melalui mulut lajunya terlalu cepat sehingga
sedikit terjadi perubahan pada pencernaan di sini.
2. Esophagus
Esophagus sering disebut juga
kerongkongan yang berupa pipa tempat pakan, melalui saluran ini dari bagian
belakang mulut (pharynx) ke proventrikulus.Bagian dalam kerongkngan terdapat
kelenjar mukosa yang berfungsi membasah makanan sehngga makanan menjadi
licin.Pada dinding kerongkongan terdapat otot-otot yang mengatur gerakan
peristaltic, yaitu gerak meremas-remas makanan yang berbentuk gumpalan-gumpalan
untuk didorong masuk ke proventrikulus.
3. Crop (tembolok)
Sebelum kerongkongan memasuki rongga
tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu sisinya menjadi kantong yang di
kenal sebagai crop (tembolok).Tembolok berperan sebagai tempat penyimpanan
pakan. Sedikit atau bahkan tidak ada proses pencernaan di sini, kecuali
pencampuran sekresi saliva dari mulut yang di lanjutkan aktivitasnya di
tembolok.
4. Proventriculus
Proventriculus adalah suatu
pelebaran dari kerongkongan sebelum berhubungan dengan gizzard
(empedal).Kadang-kadang di sebutglandula
stomach atau true stomach. Di sini,
gastric juice di produksi.Pepsin, suatu enzim untuk membantu pencernaan
protein, dan hidrocoloric acid di sekresi oleh glandular cell.Oleh karena pakan
berlalu cepat melalui proventriculus maka tidak ada pencernaan material pakan
di sini.Akan tetapi, sekresi enzim mengalir kedalam gizzard sehingga dapat
bekerja di sini.
5. Gizzard (empedal)
Gizzard sering kali juga disebut
muscular stomach (perut otot).Lokasinya berada di antara ventrikulus dan bagian
atas usus halus.Gizzard memiliki dua pasang otot yang sangat kuat sehingga ayam
mampu menggunakan tenaga yang kuat.Mukosa permukaan gizzard sangat tebal,
tetapi secara tetap tererosi.Reruntuhan gizzard tertinggal bila kosong, tetapi
bila pakan masuk, otot berkontraksi.Partikel pakan yang lebih besar menyebabkan
kontraksi juga semakin cepat. Biasanya, gizzard mengandung material yang
bersifat menggiling, seperti grit, karang dan
3
batu kerikil. Partikel pakan segera
digiling menjadi partikel kecil yang mampu melalui saluran usus. Material halus
akan masuk gizzard dan keluar lagi dalam beberapa menit, tetapi pakan berupa
meterial kasar akan tinggal di gizzard untuk beberapa jam.
6. Usus halus (small
intestine)
Usus halus merupakan organ utama
tmpat berlangsungnya pencernaan dan absorpsi produk pencernaan. Berbagai enzim
yang masuk ke dalam saluran pencernaan ini berfungsi mempercepat dan
mangefisiensikan pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak untuk mempermudah
proses absorpsi.
Pada ayam dewasa, panjang usus halus sekitar 62 inci atau
1,5 m. Secara anatomis, usus halus di bagi menjadi tiga bagian, yaitu duodenum,
jejunum, dan ileum.
· Duodenum(12
jari)
- Bermula
dari ujung distal gizzard
- Berbentuk
kelokan, disebut duodenal loop
- Bermuara
2 saluran yaitu dari pancreas dan kantong empedu.
1. kantong empedu
berisi empedu,yang dihasilkan oleh hati dan berguna untuk
mengemulsikan lemak.
2. pankreas menempel pada
kelokan ini mengsekresikan pankreatik
juice yang mengandung enzim:
Amilase :mengubah tepung jadi gula
Tripsin : mengubah protein jadi peptide
Lipase : mengubah
trigleserid/lemak:asam lemak+ gliserol
· Jejenum
dan Ilium
- Merupakan
segmen yang sulit dibedakan pada saluran pencernakan ayam.Ada
beberapa ahli yang menebut kedua segmen tsb disebut usus halus
bagian bawah
- Langsung
berbatasan dengan usus besar.
· Jejenum (Usus
kosong )
- Makanan
mengalami pencernakan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan didindig
4
usus. Enzim-enzim yang dihasilkan dinding usus sebagai
berikut :
1. Enterokinase :
fungsi, mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
2. Erepsin: mengubah
dipeptida/peptone menjadi asam amino
3. Maltase: mengubah
maltosa menjadi glukosa
4. Disakarase: mengubah
disakarosa menjadi monosakarida
5. Peptidase: mengubah
polipeptida menjadi asam amino
6. Sukrase: mencerna
sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
7. Lipase: mengubah
trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.
· Ilium = Usus
penyerapan
Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat banyak
lipatan/lekukan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili berfungsi
memperluas permukaan usus sebagai proses penyerapan zat makanan akan lebih
sempurna. Setiap vilus mengandung pembuluh limfa yang di sebut lacteal dan
pembuluh kapiler.
7. Ceca (usus buntu)
Diantara usus halus dan usus besar,
terdapat dua kantong yang disebut sebagai ceca(usus buntu). Dalam keadaan
normal, panjang setiap ceca cekitar 6 inci atau 15 cm. Pada unggas dewasa yang
sehat, ceca berisi pakan lembut yang keluar-masuk. Akan tetapi, tidak ada bukti
mengenai peran serta dalam pencernaan.Hanya sedikit air terserap, sedikit
karbohidrat dan protein dicerna berkat bantuan beberapa bakteri.
8. Usus besar
·
Panjang
usus besar sekitar 10 cm dan diameternya dua kali usus halus, hal ini dapat
dilihat pada ayam dewasa
·
Bentuknya
melebar dan terdapat pada bagian akhir usus halus dan kloaka
·
Berfungsi
mengatur kadar air sisa makanan. didalam usus besar terdapat bakteri
Esecherichia coli yang membusukan sisa-sisa makanan menjadi feses. Pembusukan
menyebabkan feses lunak dan mudah di keluarkan.
·
Bagian
akhir usus besar (rectum) tidak terjadi lagi penyerapan air. Rectum dapat
berkontraksi sehingga menimbulkan terjadinya defekasi yaitu pengeluaran zat-zat
sisa makanan melalui anus.
5
9. Kloaka
· Kloaka
sering disebut common sewer yaitu saluran umum tempat saluran pencernaan,
saluran reproduksi dan saluran kencing bermuara.
· Air
kencing yang sebagian besar merupakan endapan asam urat (dalam bentuk pasta
berwarna putih) dikeluarkan melalui kloaka bersama sisa pencernaan atau tinja.
· Kloaka
berbentuk bulat terletak pada akhir saluran pencernaan.
10. Vent
Vent (anus) adalah lubang bagian
luar dari cloaca. Pada ayam betina, ukurannya sangat bervariasi karena di
pengaruhi oleh masa produksi atau tidak.Ketika bertelur, ukuran vent lebih
besar dari pada tidak berproduksi.
11. Organ pencernaan tambahan
Organ-organ tertentu berkaitan erat
dengan pencernaan sebagai saluran sekresi ke dalam saluran pencernaan.Fungsinya
membantu dalam pemprosesan pakan organ tersebut yaitu pangkreas, lever, kantong
empedu.
a. Pangkreas
Pangkreas terletak di antara duodenal
loop pada usus halus.Pangkreas merupakan suatu kelenjer yang berfungsi
sebagai kelenjer endokrin maupun sebagai kelenjer eksokrin.Sebagai kelenjer
endokrin, pangkreas mensekresikan hormon insulin dan glukagon. Sementara
sebagai kelenjer eksokrin, pangkreas mensekrsikan cairan yang diperlukan
sebagai proses pencernaan di dalam usus halus, yaitu pencreatic juice.
Cairan ini selanjutnya mengalir kedalam duodenum melalui pancreatic duct
(saluran pangkreas), dimana lima enzim yang kuat membantu pencernaan pati,
lemak, dan protein.
Beberapa enzim dari pangkreas di simpan dan disekresikan
dalam bentuk inaktif dan menjadi aktif pada saat berada di saluran
pencernaan.Tripsinogen adalah enzim proteolitikyang di aktifkan di dalam usus
halus oleh enterokinase, suatu enzim yang di sekresikan dari mukosa
usus.Tripsinogen di aktifkan menjadi tripsin. Kemudian, tripsin akan
mengaktifkan kimotripsinogenmenjadi kimotripsin. Enzim yang lainnya-nuklease,
lipase dan amilase-disekresikan dalam bentuk aktif.Beberapa enzimmembutuhkan
kondisi lingkungan optimal untuk dapat berfungsi.
6
b. Liver (hati)
Dari perut dan usus halus, sebagian
besar pakan yang diserap masuk ke dalam vena portal menuju hati, suatu kelenjar
terbesar kedalam tubuh.Hati tersusun dari dua lobi besar.
Fungsi fisiologi hati sebagai
beriku:
1. Sekresi empedu.
2. Detoksifikasi
persenyawaan racun bagi tubuh.
3. Metabolisme protein,
karbohidrat, dan lipida.
4. Penyimpan vitamin.
5. Penyimpan karbohidrat.
6. Destruksi sel-sel
darah merah.
7. Pembentukan protein
plasma.
8. Inaktifasi hormon
polipeptida.
Fungsi utama hati dalam pencernaan dan absorpsi adalah
produksi empedu. Empedu penting dalam proses penyerapan lemak pakan dan
ekskresi limbah produk, seperti kolesterol dan hasil sampingan degradasi
hemoglobin. Warna kehijauan empedu disebabkan karena produk akhir destruksi sel
darah merah, yaitu biliverdin dan dilirubin.
Volume empedu tergantung pada.
1. Aliran darah
2. Status nutrisi unggas
3. Tipe pakan yang
dikonsumsi
4. Sirkulasi empedu
enterohepatic.
c. Kantong empedu
(gallblader)
Ayam memiliki kantong empedu tetapi
beberapa jenis burung tidak.Dua saluran empedu mentransfer empedu dari hati ke
usus.Saluran kanan kantong empedu terbentuk melebar, dimana sebagian besar
empedu mengalir dan kadang-kadang di tampung.Sementara pada seluran sebelah
kiri tidak melebar. Oleh karena itu, hanya sedikit empedu yang mengalir melelui
bagian ini secara langsung ke usus (Gilvery,
Goldstein. 1996)
7
LIPID
Lipid mengacu pada golongan senyawahidrokarbonalifatiknonpolar dan hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut
dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform.Fungsi
biologis terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen
struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan
molekul.
Lipid adalah senyawa organik
yang diperoleh dari proses dehidrogenasi
endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk
struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan
basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis
subsatuan atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena.
Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori:
asil lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid,
sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida
(diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan lipid
prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim
dari lemak. Lipid
juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan
turunan-turunannya (termasuk tri-, di-, dan monogliserida dan fosfolipid,
juga metabolit yang
mengandung sterol, seperti kolesterol.
Meskipun manusia dan mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan membentuk
lipid, beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus
diperoleh melalui makanan.(Riawan, S. 1990)
8
*Klasifikasi lipid
Menurut sifat kimia (berdasarkan atas reaksinya
dengan basa kuat)
1. Lipid tersabunkan (hidrolisis dengan
basa)(latin: sapo, soap=sabun=garam asam lemak).contohnya adalah TAG
(triasil gliserol) dan fosfolipid.
2 Lipid tak tersabunkan.contohnya: sterol
(kolesterol), vitamin yang larut dalam lemak.
Menurut Bloor
1. Lipid sederhana. contohnya: fat/minyak
(TAG/trigliserida) jika dihidrolisis menghasilkan asam lemak dan gliserol.
2. Lipid kompleks. contohnya: fosfolipid dan
glikolipid.
Fosfolipid + H2O menghasilkan asam lemak
+ alkohol + asam fosfat + senyawa nitrogen.
Glikolipid + H2O menghasilkan asam lemak + karbohidrat + sfingosin.
Glikolipid + H2O menghasilkan asam lemak + karbohidrat + sfingosin.
3. Lipid turunan adalah senyawa-senyawa yang
dihasilkan bila lipid sederhana dan lipid kompleks mengalami hidrolisis.
Contohnya: asam lemak, gliserol, alkohol padat, aldehid, keton bodies.
Struktur lipid
disebut trigliserida = triasil gliserol = ester asam lemak atau lemak netral
(“true fat”)- merupakan ester gliserol dengan 3 asam lemak berbeda (R, R’, R”)
- jika ketiga asam lemaknya sama (R=R’=R”) disebut lipid sederhana (R = asam palmitat “tripalmitoil gliserol = tripalmitin”, R = asam stearat “tristeroil gliserol = tristearin”)
- jika asam lemaknya tidak sama disebut lipid majemuk
- asam lemak yang terikat pada gliserol dapat dihidrolisis secara enzimatik (lipase) atau dengan basa panas (saponifikasi)-gliserol dan garam asam lemak (sabun)
9
2. Gliserofosfolipid atau Gliserol fosfatida- Struktur umum dari lipid majemuk (1,2-diasil gliserol)
- memiliki gugus fosfat yang teresterifikasi pada C nomor 3 dari gliserol
- contohnya: fofatidil kolin (lisitin), spingomielin.
Macam-Macam Lipid
contoh lipid adalah triasilgliserol, fosfodiasil
gliserol, spingolipid, glikolipid, vitamin larut lemak, prostaglandin,
kolestrol, hormon steroid, asam empedu.
Fungsi lemak dalam
tubuh ayam:
·
Sebagai sumber cadangan energy (sama
dengan karbohidrat)
·
Penahan terhadap tempratur lingkungan
yang tinggi
·
Melindungi organ organ dalam tubuh
terhadap benturan dari luar
·
Membantu penyerapan vitamin A,D,E,K yang
larut dalam lemak
PENCERNAAN
pencernaan
lemak terjadi pada usus halus yaitu pada bagian duodenum. Enzim yang mencerna
yaitu lipase yang berasal dari prolipase yang tidak aktiv, dan diaktivkan oleh
colipase.Enzim lipase dihasilkan oleh pancreas.Lipase pada anak ayam belum
begitu aktiv. Aktivitas lipase ini mulai meningkat pada umur 4 hari dan
peningkatannya sangat cepat, mencapai 100 kali pada umur 21 hari pencernaan
lemak dibantu oleh garam garam empedu dan cairan pancreas yang kerjanya
mengemulsifikasi lemak sebelum dicerna hasil pencernaan lemak adalah sebagai
berikut:
1. tiga
asam lemak bebas + gliserol, atau
2. Dua
asam lemak bebas + monogliserida, atau
3. satu
asam lemak bebas + digliserida
lemak
pancreas biasanya mencerna lemak dimulai pada asam lemak pada atom C nomor 3
dari gliserol, menghsasilkan 1,2-digliserida, lalu asam lemak pada atom C nomor
1 menghasilkan 2- monogliserida. 2- monogliserida ini tidak bias langsung
dipecah oleh lipase menjadi asam lemak bebas dan gliserol tetapi mengalami
isomerisasi terlebih dahulu menjadi 1 – monogliserida. Selain dari lipase,
pancreas juga menghasilkan enzim holestrol esterase yang menghidrolisis
kholestrol asam lemak ester menjadi kholestrol dan asam lemak bebas.
garam
garam empedu hati mengemulsi lemak dalam lekukan duodenum. Lemak berbentuk emulsi
tersebut kemudian dipipecah kedalam asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase
suatu hasil getah pancreas.zat zat tersebut hasil akhir pencernaan lemak.
10
PENYERAPAN
Penyerapan :
a Asam-asam lemak rantai pendek dan gliserol langsung diserap pada sel mukosa usus halus
b. Asam lemak rantai panjang, monogliserida, digliserida dan kholesterol diemulsifikasiter lebih dahulu oleh garam-garam empedu membentuk micelle (misel) sebelum diserap.
c Garam-garam empedu berupa glikokholat dan taurokholat yang terbuat dari cholesterolditambah glisin atau taurinm, dibuat di hati dan dialirkan ke duodenum usus halusmelalui saluran dari kantung empedu ke duodenum.
Ada dua Teori
tentang penyerapan ini :
a. Misel langsung diserap oleh usus halus.
b. Misel tidak langsung diserap oleh ususn halus, tetapi dipecah dulu pada permukaan mukosa usus halus.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencernaan dan Penyerapan Asam Lemak :
a. Panjang rantai atom C, makin panjang rantai atom C, makin sulit dicerna dan diserap
b Tingkat kejenuhan, makin jenuh asam lemak, makin sulit dicerna dan diserap
c. Ada tidaknya ikatan ester, asam lemak bebas atau yang tidak berikatan dengan ester gliserol sulit diserap
d. Posisi asam lemak pada trigliserida, asam lemak pada posisi atom C nomor 2 pada trigliserida lebih mudah diserap karena mudah membentuk misel.
e. Umur ayam, ayam yang lebih muda lebih sulit mencerna lemak dan menyerap asam lemak, terutama untuk asam lemak jenuh.
f. Pembentukan sabun dari asam lemak dengan mineral seperti Ca dan Mg menghalangi pencernaan dan penyerapan
g. Ketidakmurnian lemak atau lemak yang tercemar dengan senyawa lain seperti ‘erusic acid’ dan ‘cyclopropenoid’ dapat menurunkan kecernaan.
h. pH dalam lumen usus halus yang rendah atau terlalu asam menurunkan kecernaan lemak.
i. Infeksi pada usus halus seperti coccidiosis menurunkan kecernaan lemak.
j. Populasi mikroba tertentu dapat menurunkan kecernaan lemak.
k. Kandungan serat kasar yang tinggi dalam makanan menurunkan kecernaan lemak
a. Misel langsung diserap oleh usus halus.
b. Misel tidak langsung diserap oleh ususn halus, tetapi dipecah dulu pada permukaan mukosa usus halus.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencernaan dan Penyerapan Asam Lemak :
a. Panjang rantai atom C, makin panjang rantai atom C, makin sulit dicerna dan diserap
b Tingkat kejenuhan, makin jenuh asam lemak, makin sulit dicerna dan diserap
c. Ada tidaknya ikatan ester, asam lemak bebas atau yang tidak berikatan dengan ester gliserol sulit diserap
d. Posisi asam lemak pada trigliserida, asam lemak pada posisi atom C nomor 2 pada trigliserida lebih mudah diserap karena mudah membentuk misel.
e. Umur ayam, ayam yang lebih muda lebih sulit mencerna lemak dan menyerap asam lemak, terutama untuk asam lemak jenuh.
f. Pembentukan sabun dari asam lemak dengan mineral seperti Ca dan Mg menghalangi pencernaan dan penyerapan
g. Ketidakmurnian lemak atau lemak yang tercemar dengan senyawa lain seperti ‘erusic acid’ dan ‘cyclopropenoid’ dapat menurunkan kecernaan.
h. pH dalam lumen usus halus yang rendah atau terlalu asam menurunkan kecernaan lemak.
i. Infeksi pada usus halus seperti coccidiosis menurunkan kecernaan lemak.
j. Populasi mikroba tertentu dapat menurunkan kecernaan lemak.
k. Kandungan serat kasar yang tinggi dalam makanan menurunkan kecernaan lemak
11
Pengangkutan Lemak dalam Tubuh Ayam :
► Sistem pengakutan lemak dalam tubuh berbeda antara ayam dan hewan mamalia, khususnya pengangkutan asam lemak rantai panjang
► Pada mamalia dalam bentuk chylomicron (trigliserida + fosfolipid + kolesterol + apoprotein)
► ditransport ke hati melalui sistem limfe
► Pada ayam terbentuk ‘portomicron’ yang ditransport ke hati melalui pembuluh darah. Untuk asam lemak rantai pendeK
► Sistem pengakutan lemak dalam tubuh berbeda antara ayam dan hewan mamalia, khususnya pengangkutan asam lemak rantai panjang
► Pada mamalia dalam bentuk chylomicron (trigliserida + fosfolipid + kolesterol + apoprotein)
► ditransport ke hati melalui sistem limfe
► Pada ayam terbentuk ‘portomicron’ yang ditransport ke hati melalui pembuluh darah. Untuk asam lemak rantai pendeK
Penggunaan Lemak Tubuh :
► Lemak dalam sel tubuh mengalami hidrolisis oleh enzim lipase menjadi gliserol dan asam-asam lemak bebas.
► Gliserol akan dipakai dalam pembentukan glukosa melalui proses glukoneogenesis sebagai berikut:
Glukosa> Glukosa 6-P ----- > Fruktosa 6-P --------> Fruktosa 1,6 difosfat ------ > DHAP + Gliseraldehid 3-P ---------> Gliserol 3-P ------->• Gliserol + ATP ------
► Gliserol juga bisa dipakai sebagai sumber energi karena dari DHAP bisa terus menjadi piruvat sebagai berikut:
masuk ke siklus krebs.> Asetil-Co-A -------> Piruvat ------> Fosfoenolpiruvat --------> 2- fosfogliserat ----> 3-fosfogliserat -------> 3-fosfogliseroilfosfat -----------> Gliseraldehid 3-P ----------->• DHAP -------
► Asam lemak akan dipakai sebagai sumber energi melalui proses pemecahan yang disebut dengan beta-oksidasi yang terjadi dalam mitochondria dengan hasil ahirnya asetil Co-A yang juga memasuki siklus Krebs
► Lemak dalam sel tubuh mengalami hidrolisis oleh enzim lipase menjadi gliserol dan asam-asam lemak bebas.
► Gliserol akan dipakai dalam pembentukan glukosa melalui proses glukoneogenesis sebagai berikut:
Glukosa> Glukosa 6-P ----- > Fruktosa 6-P --------> Fruktosa 1,6 difosfat ------ > DHAP + Gliseraldehid 3-P ---------> Gliserol 3-P ------->• Gliserol + ATP ------
► Gliserol juga bisa dipakai sebagai sumber energi karena dari DHAP bisa terus menjadi piruvat sebagai berikut:
masuk ke siklus krebs.> Asetil-Co-A -------> Piruvat ------> Fosfoenolpiruvat --------> 2- fosfogliserat ----> 3-fosfogliserat -------> 3-fosfogliseroilfosfat -----------> Gliseraldehid 3-P ----------->• DHAP -------
► Asam lemak akan dipakai sebagai sumber energi melalui proses pemecahan yang disebut dengan beta-oksidasi yang terjadi dalam mitochondria dengan hasil ahirnya asetil Co-A yang juga memasuki siklus Krebs
menghidrolisir atau mencerna senyawa-senyawa gula ke dalam gula-gula
sederhana, terutama glukosa. Gula-gula sederhana adalah hasil akhir dari
pencernaan karbohidrat.
Pati dan gula mudah dicerna oleh unggas sedangkan pentosan dan serat kasar
sulit dicerna.Saluran pencernaan pada unggas adalah sedemikian pendeknya dan
perjalanan makanan yang melalui saluran tersebut begitu cepatnya sehingga jasad
renik mempunyai waktu sedikit untuk mengerjakan karbohidrat yang kompleks.(http://yukiicettea.blogspot.com/2009/10)
12
PENUTUP
Kesimpulan
Dari urain tentang penyerapan dan
pencernaan lipid pada ternak ungags dapat disimpulkan bahwa :
·
tempat pencernaan dan penyerapan lipid
yang terbanyak pada bagian usus halus pada bagian duodenum ,serta enzim yang
mencerna lipase dari prolifase yang tidak aktiv dan diaktivkan oleh colifase
yang tidak aktif dan diaktifkan oleh cholifaseenzim lipase dihasilkan oleh
pancreas.
·
Asam asam lemak rantai pendek diserap
oleh mukosa usus halus
14
DAFTAR
PUSTAKA
Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar
Biokimia.Edisi ketiga. EGC: Jakarta
Gilvery,
Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Airlangga
University Press: Surabaya
Harper,
et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi 17. EGC:
Jakarta.
Riawan,
S. 1990. Kimia Organik. Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta.
15